RESENSI BUKU

by - 10/05/2011 08:12:00 PM



GADIS CILIK DI JENDELA
Judul Buku                 : Totto-Chan
Penulis                        : Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit                     : PT Gramedia
Harga                          : Rp.50.000,00
Tebal                          : 272 halaman
Tahun Penerbit          : 2008
ISBN                            : 9789792236552

Pendahuluan
Gadis Cilik di Jendela ini mengisahkan pengalaman Totto-chan (panggilan kecil Tetsuko Kuroyanagi) gadis cilik yang kalau boleh saya katakan anak yang sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menjalani kehidupan di Sekolah Dasar (SD) bernama TOMOE GAKUEN.
Sinopsis
Sebelum bersekolah di Tomoe Gakuen, Totto-chan sebetulnya telah masuk SD umum, tapi karena tingkah laku Totto-chan yang agak aneh, sehingga gurunya tidak mampu mengasuhnya, maka Totto-chan dikeluarkan dari SD tersebut, dan itu terjadi saat Totto-chan masih berada di bangku kelas 1, sehingga ibu Totto-chan memindahkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Sekolah Tomoe Gakuen tidak seperti sekolah pada umumnya, murid-murid tidak belajar di dalam gedung sekolah melainkan di dalam gerbong kereta yang tidak terpakai lagi. Selain itu di Tomoe Gakuen para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka, ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, Totto-chan pun merasa kerasan. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan. Walaupun belum menyadari , Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, menari, dll. Di sana ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.






Penggalan
Sayangnya pada tahun1945 sekolah Tomoe Gakuen hancur terbakar oleh bom-bom pesawat Amerika dan hanya beroperasi selama 8 tahun dari tahun berdirinya sekolah ini yaitu pada di tahun 1937, Tomoe Gakuen didirikan oleh seorang Kepala Sekolah yang sangat dicintai oleh semua murid-murid Tomoe Gakuen termasuk juga Totto-chan, yaitu SOSAKU KOBAYASHI (18 Juni 1893 - 1963), dia merupakan sosok pendidik yang sangat luar biasa seperti yang diungkapkan oleh Tetsuko Kuroyanagi pada Bab "Catatan Akhir" di buku ini:

"Mr. Kobayashi yakin bahwa setiap anak dilahirkan untuk menjadi baik, yang dengan mudah bisa rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh-pengaruh buruk orang tuanya. Mr. Kobayashi berusaha menemukan watak baik setiap anak dan mengembangkannya agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang khas".
Keunggulan
Tetsuko Kuroyanagi menggambarkan semua memori yang diingatnya saat bersekolah di Tomoe Gakuen. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga baginya dan dia yakin jika dia tidak bersekolah di Tomoe Gakuen dan tidak bertemu dengan Mr. Kobayashi, sudah tentu kebanyakan orang akan mengecap dia sebagai anak nakal. Dalam buku tersebut juga diterangkan bahwa Teman seangkatan Totto-chan ada sebanyak 11 orang termasuk Totto-chan. Mereka adalah:

1. Akira Takahashi (Takahashi)
2. Miyo Kaneko (Miyo-chan)
3. Sakko Matsuyama (Sakko-chan)
4. Taiji Yamanouchi (Tai-chan)
5. Kunio Oe (Oe)
6. Kazuo Amadera (Amadera)
7. Aiko Saisho
8. Keiko Aoki (Keiko-chan)
9. Yoichi Migata 
10.Yasuaki Yamamoto (Yasuaki-chan)



Kekurangan
Sayangnya tidak ada dokumentasi mengenai Tomoe Gakuen, seperti ungkapan Tetsuko Kuroyanagi yang mengatakan bahwa:
"Mr. Kobayashi membenci publikasi, bahkan sebelum perang pun dia tidak mengizinkan Tomoe Gakuen difoto atau sistemnya yang tidak konvensional dipublikasikan. itu mungkin salah satu alasan mengapa sekolah kecil dengan jumlah murid paling banyak 50 orang itu luput dari perhatian dan berhasil bertahan. alasan lainnya adalah kenyataan bahwa Mr. Kobayashi adalah tokoh pendidik anak yang sangat dihormati di Departemen Pendidikan"

Menurut Kelompok Kami
            Novel ini diawali dari identitas buku, di lanjutkan pendahuluan, sinopsis, penggalan, keunggulan, kekurangan.
Setiap anak itu di lahirkan mempunyai watak yang baik. Sebenarnya sekolah tidak menekan murid-muridnya untuk mengikuti system yang ditetapkan oleh sekolah karena system tersebut tidak terlalu efektif untuk menghasilkan bibit-bibit yang unggul dan seharusnya sekolah itu memberikan kebebasan kepada siswanya untuk melakukan apa saja, sehingga ini memudahkan guru untuk mengetahui bidang apa yang diminati muridnya, termaksud mengetahui karakter siswa nya.

Unsur Intristik
1.      Tema                          : Gadis Cilik Di Jendela
2.      Alur                             : Maju
3.      Tokoh dan perwatakan       
a.    Tetsuko Kuroyanagi (Totto-chan),  anak yang selalu ingin tahu segala hal
b.   Mr. Kobayashi (Kepala Sekolah), orang yang sangat tegas
c.    Mama (Ibu Totto-chan), orang yang sangat khawatir dengan anaknya
d.   Akira Takahashi (Takahashi), anak yang pintar dan periang
e.    Miyo Kaneko (Miyo-chan), anak yang cerdas
f.      Sakko Matsuyama (Sakko-chan), anak yang cerdas
g.    Taiji Yamanouchi (Tai-chan),  anak yang pintar dan cerdas
h.    Kunio Oe (Oe), sifatnya tenang
i.     Kazuo Amadera (Amadera), anak yang sangat mencintai binatang
j.    Aiko Saisho, anak perempuan yang tenang dan santun
k.     Keiko Aoki (Keiko-chan), anak yang baik
l.     Yoichi Migata, anak yang pintar
m.  Yasuaki Yamamoto (Yasuaki-chan), orang yang selalu berjuang dalam medan perang




4.      Amanat                       : Tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain, harus saling                                       membantu dengan sesama, kita harus tetap semangat                                                    bersekolah.
5.      Gaya bahasa              : Menggunakan bahasa sehari-hari.
6.      Sudut pandang          : Penulis, orang pertama.
7.      Latar belakang                     
a.      latar tempat   : Tomoe Gakuen, SD Umum, Stasiun Kereta, kolam renang.
b.      latar waktu     : Pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari.
c.       latar benda    : Meja, kursi, pensil, buku, penghapus, papan tulis.

Unsur Ekstrinsik
1.      Moral                    : Totto-chan dan teman-temannya yang sangat bersemangat untuk                                    bersekolah walaupun sekolahnya bukan sekolah yang biasa.
2.      Sosial                    : Kepedulian terhadap sesama dan pendidikan.
3.      Budaya                 : Kebiasaan yang dilakukan sehari-hari dan dalam dunia pendidikan.
Pendidikan     : Sekolah umum dan sekolah Tomoe Gakuen.

You May Also Like

0 comments