New Media: Digital Democration; Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Sebelum Pelantikan Kepresidenan
Saat
pemilihan Kepresidenan antara Jokowi dengan Prabowo, baik dari bangsa,
masyarakat, sisi media, serta politik di Indonesia terpecah manjadi 2 bagian
yaitu kubu Jokowi dan kubu Prabowo. Semua kubu saling melontarkan pendapat
siapakah pemimpin yang terbaik yang akan menduduki kursi Kepresidenan. Bahkan
tak kala kedua kubu tersebut saling melontarkan ejekan terhadap pemimpin yang
ia dukung demi menjatuhkan citra bagi para kedua kandidat tersebut. Setelah
pemilihan presiden dan telah ditetapkannya Jokowi sebagai pemenang di pemilihan
presiden tersebut, kubu dari Prabowo merasa tidak adil dengan hasil pemilihan
tersebut. Menurut Prabowo, hasil tersebut telah di rekayasa dan merasa bahwa
Prabowo telah dicurangi sehingga kubu Prabowo dengan KMP(Koalisi Merah Putih)
mengajukan banding. Namun hasil tersebut ditolak dan tetap menunjuk Jokowi
sebagai Presiden. Merasa tidak terima pimimpin yang telah didukung nya itu
kalah dan ditolak gugatan bandingnya, para pendukung Prabowo pun berencana
ingin memboikot pelantikan Presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober
2014.
Namun
pada tanggal 17 Oktober 2014, Jokowi menemui
Prabowo dikediamannya di jalan Kertanegara Jakarta Selatan, yang
merupakan pertemuan pertama setelah pemilihan Kepresidenan yang sebelumnya baik Jokowi maupun Prabowo
bersaing ketat dalam pemilihan Presiden. Pertemuan ini merupakan momentum
pembuka dalam pertarungan politik kedepan yang muncuk bukanlah politik untuk
balas dendam. Pertemuan ini juga menjelaskan bahwa isu pemboikotan pelantikan
Kepresidenan Jokowi sebagai Presiden itu tidak benar. Setidaknya pertemuan
kedua tokoh ini menjadikan perang urat syaraf antara kubu Jokowi dan kubu
Prabowo sedikit mereda. Sebelumnya Jokowi juga sudah mendatangi kubu KMP
lainnya yaitu Aburizal Bakrie dan Hatta Radjasa dalam rangka “Safari
Politik”nya.
"Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik
dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga
bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik,"
“Jokowi menemui Prabowo di kediaman keluarga besarnya di Jalan Kertanegara, Jakarta
Selatan, Jumat siang, yang merupakan pertemuan pertama semenjak pencoblosan
pemilihan presiden, di mana keduanya bersaing keras dan ketat.”
“pertemuan
Jokowi-Prabowo ini sebagai "momentum pembuka" bahwa dalam pertarungan
politik ke depan yang harus muncul "bukan politik balas dendam".
“Ini peristiwa besar, ketika
konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup
keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan
politik.”
“keberhasilan Jokowi
menemui Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum PAN Hatta
Radjasa.”
Setelah pelantikan Kepresidenan
Pertemuan
Jokowi dengan Prabowo sebelum pelantikan presiden terpilih banyak dipuji oleh
banyak pihak dan mampu meredakan ketegangan bangsa dan politik yang sepat
terpecah menjadi 2 bagian tersebut. Namun pertemuan Jokowi tersebut dibilang
terlambat karena KIH(Koalisi Indonesia Hebat) saat itu telah kalah telak oleh
KMP. Bisa dibilang pertemuan Jokowi dan Prabowo itu hanyalah sebagai sebuah
Keterpaksaan. Jokowi seakan melakukan lobi politik pemerintahannya agar tidak
terambil semua oleh KMP. Hasil dari pertemuan itu memang ada manfaatnya. Yaitu
terlaksananya pelaksanaan pelantikan presiden dengan lancara tanpa ada
pemboikotan seperti isu yang beredar sebelumnya, serta dihadiri oleh kubu
kompetitornya. Prabowo yang hadir di acara pelantikan presiden dengan salam
hormat ala militernya yang ia berikan, membuktikan bahwa Prabowo mengakui
presiden terpilih dan panglima tertinggi.
“Pertemuan Jokowi dan Prabowo
sebelum pelantikan presiden terpilih oleh MPR, dipuji banyak pihak dan mampu
meredakan ketegangan politik”
“Jokowi lebih tepatnya
sedang melakukan lobi politik agar pemerintahannya tidak “terkunci” jika terus
bersikap frontal dalam menghadapi Prabowo dan KMP”.
“Paling tidak pelantikan presiden
menorehkan sejarah baru, terlaksana dengan lancar dan dihadiri pihak
kompetitor. Kehadiran Prabowo di acara pelantikan presiden Jokowi dan salam
hormat ala militer yang beliau berikan, menegaskan pengakuannya terhadap
presiden terpilih dan panglima tertinggi itu”.
Sumber2; KOMPASIANA
Sumber2; KOMPASIANA
0 comments