New Media: Digital Democration; Pertemuan Jokowi dan Prabowo

by - 11/04/2014 05:08:00 AM

Sebelum Pelantikan Kepresidenan

                Saat pemilihan Kepresidenan antara Jokowi dengan Prabowo, baik dari bangsa, masyarakat, sisi media, serta politik di Indonesia terpecah manjadi 2 bagian yaitu kubu Jokowi dan kubu Prabowo. Semua kubu saling melontarkan pendapat siapakah pemimpin yang terbaik yang akan menduduki kursi Kepresidenan. Bahkan tak kala kedua kubu tersebut saling melontarkan ejekan terhadap pemimpin yang ia dukung demi menjatuhkan citra bagi para kedua kandidat tersebut. Setelah pemilihan presiden dan telah ditetapkannya Jokowi sebagai pemenang di pemilihan presiden tersebut, kubu dari Prabowo merasa tidak adil dengan hasil pemilihan tersebut. Menurut Prabowo, hasil tersebut telah di rekayasa dan merasa bahwa Prabowo telah dicurangi sehingga kubu Prabowo dengan KMP(Koalisi Merah Putih) mengajukan banding. Namun hasil tersebut ditolak dan tetap menunjuk Jokowi sebagai Presiden. Merasa tidak terima pimimpin yang telah didukung nya itu kalah dan ditolak gugatan bandingnya, para pendukung Prabowo pun berencana ingin memboikot pelantikan Presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014.
                Namun pada tanggal 17 Oktober 2014, Jokowi menemui  Prabowo dikediamannya di jalan Kertanegara Jakarta Selatan, yang merupakan pertemuan pertama setelah pemilihan Kepresidenan yang  sebelumnya baik Jokowi maupun Prabowo bersaing ketat dalam pemilihan Presiden. Pertemuan ini merupakan momentum pembuka dalam pertarungan politik kedepan yang muncuk bukanlah politik untuk balas dendam. Pertemuan ini juga menjelaskan bahwa isu pemboikotan pelantikan Kepresidenan Jokowi sebagai Presiden itu tidak benar. Setidaknya pertemuan kedua tokoh ini menjadikan perang urat syaraf antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo sedikit mereda. Sebelumnya Jokowi juga sudah mendatangi kubu KMP lainnya yaitu Aburizal Bakrie dan Hatta Radjasa dalam rangka “Safari Politik”nya.
"Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik,"
Jokowi menemui Prabowo di kediaman keluarga besarnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat siang, yang merupakan pertemuan pertama semenjak pencoblosan pemilihan presiden, di mana keduanya bersaing keras dan ketat.”
“pertemuan Jokowi-Prabowo ini sebagai "momentum pembuka" bahwa dalam pertarungan politik ke depan yang harus muncul "bukan politik balas dendam".
Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik.”
keberhasilan Jokowi menemui Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.”

Setelah pelantikan Kepresidenan

                Pertemuan Jokowi dengan Prabowo sebelum pelantikan presiden terpilih banyak dipuji oleh banyak pihak dan mampu meredakan ketegangan bangsa dan politik yang sepat terpecah menjadi 2 bagian tersebut. Namun pertemuan Jokowi tersebut dibilang terlambat karena KIH(Koalisi Indonesia Hebat) saat itu telah kalah telak oleh KMP. Bisa dibilang pertemuan Jokowi dan Prabowo itu hanyalah sebagai sebuah Keterpaksaan. Jokowi seakan melakukan lobi politik pemerintahannya agar tidak terambil semua oleh KMP. Hasil dari pertemuan itu memang ada manfaatnya. Yaitu terlaksananya pelaksanaan pelantikan presiden dengan lancara tanpa ada pemboikotan seperti isu yang beredar sebelumnya, serta dihadiri oleh kubu kompetitornya. Prabowo yang hadir di acara pelantikan presiden dengan salam hormat ala militernya yang ia berikan, membuktikan bahwa Prabowo mengakui presiden terpilih dan panglima tertinggi.
               Pertemuan Jokowi dan Prabowo sebelum pelantikan presiden terpilih oleh MPR, dipuji banyak pihak dan mampu meredakan ketegangan politik”
Jokowi lebih tepatnya sedang melakukan lobi politik agar pemerintahannya tidak “terkunci” jika terus bersikap frontal dalam menghadapi Prabowo dan KMP”.
Paling tidak pelantikan presiden menorehkan sejarah baru, terlaksana dengan lancar dan dihadiri pihak kompetitor. Kehadiran Prabowo di acara pelantikan presiden Jokowi dan salam hormat ala militer yang beliau berikan, menegaskan pengakuannya terhadap presiden terpilih dan panglima tertinggi itu”

Sumber2; KOMPASIANA

You May Also Like

0 comments